Sungai Musi dan Jembatan Ampera merupakan dua tempat wisata di kota Palembang yang sangat terkenal. Anda belum sah ke Palembang kalau tidak mengunjungi kedua objek wisata tersebut. Demikian pula halnya dengan kuliner pempek yang jadi ciri khas Palembang. Kuliner ini tentunya akan melengkapi pengalaman liburan Anda selama berada di Bumi Sriwijaya.
Sebagai kota terbesar kedua di Pulau Sumatera, setelah Medan, Bumi Sriwijaya menyimpan berbagai sejarah yang sangat mendukung minat wisatawan. Semakin Anda mengenal objek-objek wisata di sini, semakin tinggi pula rasa penasaran Anda. Singkatnya, Anda akan mudah rindu dengan wisata Palembang. Terutama dengan Pempek Palembang.
Lihat juga : Tempat Wisata di Kota Bengkulu yang Memukau dan Ramai Dikunjungi
Cerita tentang Pempek Palembang, berhubungan erat dengan kedatangan warga Tionghoa dan potensi alam yang ada di Palembang. Pempek diyakini sebagai adaptasi dari makanan Cina seperti baso ikan, kekian ataupun ngohyang. Para pendatang ini kemudian coba mengolah hasil tangkapan ikan di Sungai Musi. Akhirnya, terciptalah jenis penganan baru yang ditawarkan dengan bersepeda keliling kota.
10 Pilihan Tempat Wisata di Kota Palembang
Meskipun saat ini penjual pempek sudah tersebar hampir ke seluruh Indonesia, namun mencicipi pempek di rumahnya sendiri tentu menawarkan sensasi berbeda. Oleh karena itu, simaklah deretan keindahan 10 tempat wisata di kota Palembang berikut ini;
1. Taman Hutan Punti Kayu
Taman Wisata Hutan Punti Kayu yang luasnya mencapai 50 hektare ini, berlokasi di Jalan H. Burlian. Lokasinya sangat strategis karena merupakan jalan utama yang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II dengan kota Palembang. Sebagai satu-satunya objek wisata hutan di Palembang, Punti Kayu memancarkan daya tarik yang tiada bandingannya.
Anda bisa menikmati pembagian wilayah yang mencakup 4 bagian, yakni wilayah hutan lindung, wilayah taman rekreasi, wilayah danau dan rawa, serta wilayah perkemahan. Taman ini adalah pilihan tepat untuk berwisata dengan keluarga. Banyaknya jenis flora dan fauna, semakin melengkapi berbagai aktivitas yang menyenangkan di sini. Anda bisa mencoba berenang, naik perahu, menonton atraksi gajah, atau menunggang kuda.
2. Museum Balaputra Dewa
Bergeser beberapa kilometer ke arah selatan Punti Kayu, Anda akan tiba di Museum Negeri Balaputra Dewa. Di sini Anda akan diajak menyusuri jejak sejarah. Koleksi sejarah museum ini disesuaikan menurut perkembangan zaman, mulai dari zaman sebelum mengenal tulisan (prasejarah) hingga zaman pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Manfaatkan kesempatan untuk masuk ke rumah adat Palembang, Rumah Limas. Dengan izin petugas, Anda bisa mengamati langsung perabotan yang digunakan pada masa lalu. Prototipe Rumah Limas yang berada di halaman belakang museum, adalah bangunan yang telah berdiri sejak tahun 1830.
3. Lapangan Hatta
Lanjutkan perjalanan Anda menuju keramaian Lapangan Hatta di Jalan Kepandean Baru. Selain sebagai sarana olahraga, lapangan ini juga dikenal sebagai lokasi kuliner legendaris, Es Kacang Merah Mamat.
Mulai populer pada tahun 1980-an, Es Kacang Merah Mamat tidak tampak mewah. Tampilannya sederhana saja, namun racikan es kacang merah si peramulah yang membuat menu ini diidolakan. Selain es kacang merah, Anda juga bisa mencicipi berbagai makanan lain seperti pempek, nasi uduk, ketan, cakwe, martabak, dan lain sebagainya.
4. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin
Datanglah ke Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin di malam pertama kunjungan Anda. Penampakan cahayanya sungguh memikat dengan pancaran warna yang menyala. Kesan megah juga didukung daya tampung masjid yang mencapai 15.000 orang jemaah ini.
5. Monumen Perjuangan Rakyat (MONPERA)
Tempat wisata di Kota Palembang yang satu ini berlokasi di Jalan Merdeka, Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) Palembang adalah saksi bisu perlawanan Perang Lima Hari Lima Malam. Abadikanlah arsitektur 5 kelopak bunga melati sebelum Anda memulai wisata sejarah ke dalam monumen.
Ada 8 ruangan yang harus Anda eksplorasi demi pengetahuan sejarah. Penelusuran bisa dimulai di ruang pameran tetap, lalu berlanjut ke ruang perpustakaan, ruang auditorium, ruang konservasi, dan ruang audio visual. Singgah juga di ruang administrasi, ruang penyimpanan koleksi, serta ruangan untuk bengkel perawatan.
6. Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Museum ini awalnya memiliki sebutan Keraton Kuto Kecik atau Keraton Kuto Lamo. Seiring berbagai peristiwa bersejarah, nama bangunan ini pun selalu disesuaikan dengan situasi dan kondisinya. Penyesuaian situasi pada bangunan ini, dapat terlihat sangat jelas ketika terjadi penangkapan dan pengasingan Sultan Mahmud Badaruddin II, sekitar tahun 1819 oleh Belanda.
Belanda kemudian meratakan Keraton Kuto Lamo dan dan membangun ulang bangunan sebagai tempat tinggal komisaris Kerajaan Belanda. Bangunan kembali berubah fungsi ketika Jepang datang. Penjajah terakhir Indonesia itu, memanfaatkan bangunan sebagai basis militer. Sejarah bangunan dan rangkaian peristiwa penting di Palembang tersebut, bisa Anda dapatkan kisah lengkapnya melalui 368 koleksi museum.
7. Benteng Kuto Besak
Secara umum, Benteng Kuto Besak adalah bukti kejayaan Kerajaan Palembang Darussalam, di masa lalu. Fungsi utama benteng sebagai penahan serangan musuh, tampak lebih unik dengan material bangunan dinding batu. Benteng berusia ratusan tahun ini terletak tepat di tepi Sungai Musi. Ketika malam tiba, Benteng Kuto Besak akan diramaikan oleh pedagang pasar malam yang menyajikan ragam kuliner lezat.
8. Kampung Kapitan
Selain menjadi pusat sosialisasi warga kota Palembang, Kampung Kapitan juga mewakili keberagaman dan pembauran etnik di Bumi Sriwijaya. Nilai seni dan budaya di Kampung Kapitan terletak pada struktur bangunan rumah yang mengandung pengaruh budaya Tionghoa dan budaya Palembang.
Kampung inilah yang menandai eksistensi warga Tionghoa di Palembang. Persisnya pada masa penjajahan Belanda. Pengembangan Kampung Kapitan sebagai objek wisata, tentunya menjadi kesempatan baik bagi Anda agar selalu melestarikan nilai-nilai keberagaman yang membentuk kekayaan pariwisata di Palembang.
Mungkin Anda butuh Travel Lampung Palembang Berangkat Setiap Hari Via Tol
9. Jembatan Ampera dan Sungai Musi
Anda tidak mungkin melewatkan objek wisata paling masyhur di Palembang ini. Jembatan Ampera dan Sungai Musi adalah paket sempurna mengenang kunjungan Anda ke Bumi Sriwijaya. Dasar pembangunan Jembatan Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat) adalah untuk menghubungkan daratan Ulu dan Ilir.
Gagasan penghubungan ini sebenarnya telah tercetus sejak Belanda masih berkuasa. Tapi, baru benar-benar terwujud sekitar tahun 1957 di bawah komando Presiden Soekarno. Waktu terbaik untuk datang ke Jembatan Ampera tentulah pada malam hari. Hiasan lampu dan panorama city lights di kala malam, sangat menggoda Anda untuk segera merilis foto terbaru di Instagram.
10. Pulau Kemaro
Wisata lain di Sungai Musi yang tidak boleh Anda lewatkan adalah berkunjung ke Pulau Kemaro. Arahkan perhatian Anda pada sebuah pagoda sembilan lantai yang menjulang megah. Tampilannya seolah mempertegas penamaan “Kemaro” (kemarau) yang diberikan karena pulau tidak pernah terendam air luapan Sungai Musi.
Selain kemegahan pagoda, Pulau Kemaro juga menyimpan berbagai cerita yang menarik. Lengkapi kunjungan Anda dengan menengok Kuil Dewi Kwan Im (Soei Goeat Kiong) serta tempat persemayaman terakhir pasangan saudagar Tionghoa, Tan Bun An, dan istrinya, Siti Fatimah.
Demikian ulasan tempat wisata di kota Palembang, yang lokasinya menyediakan pempek khas Bumi Sriwijaya. Semoga bermanfaat bagi rencana liburan Anda dan jangan lupa berbagi informasi melalui tombol share di bawah ini. Selamat mencoba!
Artikelnya sangat bagus, menambah informasi dan wawasan baru.
Terima kasih sudah berkunjung di TPT. Salam sukses.