Home » Transportasi » Angkot di Bandar Lampung Kini Hanya Tinggal Kenangan

Angkot di Bandar Lampung Kini Hanya Tinggal Kenangan

Angkot di Bandar Lampung

Jauh sebelum kehadiran Gojek serta belum munculnya Taksi Online di Lampung Berbasis Aplikasi Resmi, Angkot di Bandar Lampung merupakan transportasi andalan bagi masyarakat Kota Tapis Berseri dalam menunjang rutinitas sehari-hari.

Semenjak maraknya beragam transportasi modern belakangan ini, secara perlahan tapi pasti keberadaan Angkutan Kota di Bandar Lampung mulai kalah bersaing di pasaran. Bahkan, moda transportasi massal yang berkapasitas 10 hingga 12 penumpang ini mulai terpinggirkan.

Hal tersebut sebenarnya bukan tanpa alasan. Seiring pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan bertambahnya kendaraan dari waktu ke waktu, akhirnya menjadikan kepadatan dan kemacetan di Kota Tapis Berseri tidak lagi dapat terelakkan.

Tidak salah jika kehadiran jenis transportasi modern seperti taksi online dan ojek online disambut positif di tengah masyarakat. Dengan harapan, ada pilihan transportasi yang cepat, mudah, dan memadai selain Angkutan Kota atau Angkot di Bandar Lampung. Terlebih dikalangan masyarakat yang biasa menjalani rutinitas dengan mobilitas tinggi.

Pada akhirnya, Angkutan Kota (angkot) yang dulu menjadi warna metropolitan kini nasibnya benar-benar tercampakkan. Terlupakan seiring perkembangan jaman bagaikan “mantan” yang tidak lagi dibutuhkan. Uhh!

10 Trayek Angkot di Bandar Lampung Pada Masanya

Sekedar untuk dikenang, jurusan angkot di Bandar Lampung terbagi ke dalam beberapa trayek yang dibedakan menurut warna kendaraan.

Adapun untuk kendaraan yang dioperasikan tersebut hampir semuanya sama, yakni keluaran dari Suzuki jenis Carry Futura. Hanya beberapa saja yang menggunakan produk Mitsubishi Colt 120TS.

Berikut ini 10 trayek Angkot di Bandar Lampung berdasarkan warna dan rute yang dilalui dalam Kota Bandar Lampung.

1. Tanjung Karang – Rajabasa

Trayek Angkot berwarna biru langit ini adalah Tanjung Karang – Rajabasa. Melayani penumpang dari Terminal Pasar Bawah hingga Terminal Rajabasa melalui rute:

  • Jl. Raden Intan
  • Jl. Katamso (Simpur)
  • Jl. Teuku Umar
  • Jl. Zainal Abidin Pagar Alam
  • Jl. Sumantri Brojonegoro (Unila)
  • Jl. Pramuka (Univ. Malahayati)
  • Jl. Kapten Abdul Haq (Damri)
Angkot di Bandar Lampung
Angkot Tanjung Karang – Rajabasa

2. Tanjung Karang – Way Halim

Angkot Tanjung Karang – Way Halim ditandai dengan warna kuning muda. Rute yang dilalui Angkot ini adalah sebagai berikut:

  • Jl. Raden Intan
  • Jl. Katamso (Simpur)
  • Jl. Hayam Wuruk
  • Jl. Pajajaran (Jagabaya)
  • Jl. Teuku Umar
  • Jl. Kimaja
  • Jl. Sultan Agung (Jalur Dua)
  • Jl. Ratu Dibalau (Way Kandis)
Angkot Tanjung Karang – Way Halim

3. Tanjung Karang – Permata Biru

Warna abu-abu dengan lis bawah biru yang ditandai tulisan PB pada kaca, menjadi ciri khas dari jurusan Tanjung Karang – Permata Biru. Rute-rute yang dilalui:

  • Jl. Hayam Wuruk
  • Jl. Pajajaran (Jagabaya)
  • Jl. Urip Sumoharjo
  • Jl. Endro Suratmin
Angkot di Bandar Lampung
Angkot Tanjung Karang – Permata Biru

4. Tanjung Karang – Sukarame

Jika Tanjung Karang – Permata Biru memiliki warna abu-abu dengan lis biru pada body bawah kendaraan, untuk jurusan Tanjung Karang – Sukarame warnanya pun abu-abu, namun tanpa lis alias polos. Dari Terminal Pasar Bawah Angkot ini melalui rute:

  • Jl. Raden Intan
  • Jl. Gajahmada
  • Jl. Pangeran Antasari
  • Jl. Pangeran Tirtayasa
  • Jl. Jendral Sudirman
  • Jl. Ahmad Yani
  • Jl. RA. Kartini
  • Jl. Cut Nyak Dien
  • Jl. Imam Bonjol
Angkot Tanjung Karang – Sukarame

5. Tanjung Karang – Sutami

Angkot jurusan Tanjung Karang – Ir. Sutami memiliki warna putih dengan lis hijau di bagian bawah body kendaraan. Dari Terminal Pasar Bawah melewati jalan-jalan berikut ini:

  • Jl. Hayam Wuruk
  • Jl. Pangeran Antasari
  • Jl. Pangeran Tirtayasa
  • Jl. Ir. Sutami
Angkot di Bandar Lampung
Angkot Tanjung Karang – Sutami

6. Tanjung Karang – Kemiling

Warna keseluruhan dari kendaraan yang melayani jurusan Tanjung Karang – Kemiling ini didominasi penuh oleh warna merah hati. Rute yang dilalui:

  • Jl. Cut Nyak Dien
  • Jl. Raden Intan
  • Jl. H. Agus Salim
  • Jl. Sisingamangaraja
  • Jl. Imam Bonjol
  • Jl. Teuku Cik Ditiro
Angkot Tanjung Karang – Kemiling

7. Tanjung Karang – Ratulangi

Seperti halnya Angkot Tanjung Karang – Kemiling, Angkot inipun memiliki warna merah hati. Yang menjadi pembedanya adalah lis biru di bagian bawah kendaraan serta huruf R pada bagian kaca. Rutenya melewati:

  • Jl. Cut Nyak Dien
  • Jl. Raden Intan
  • Jl. Teuku Umar
  • Jl. Sam Ratulangi
  • Jl. Imam Bonjol
  • Jl. Sisingamangaraja
Angkot di Bandar Lampung
Angkot Tanjung Karang – Ratulangi

8. Tanjung Karang – Garuntang

Angkutan Kota yang lebih dikenal dengan sebutan Angkot Pahoman ini memiliki ciri warna hijau penuh pada bodi kendaraan. Angkot ini akan mengantarkan penumpang dari Terminal Pasar Bawah menuju Garuntang dengan melewati jalan-jalan ini:

  • Jl. Raden Intan
  • Jl. Jendral Sudirman
  • Jl. Gatot Subroto
  • Jl. Ahmad Yani
  • Jl. Cut Nyak Dien
  • Jl. Imam Bonjol
Angkot Tanjung Karang – Pahoman

9. Tanjung Karang – Teluk Betung

Untuk Angkot yang melayani jurusan dari Tanjung Karang – Teluk Betung hingga mengantarkan penumpang menuju Terminal Sukaraja ini memiliki kendaraan dengan warna keren, yaitu ungu. Rute-rute yang dilintasi dari Terminal Pasar Bawah adalah:

  • Jl. Raden Intan
  • Jl. Pangeran Diponegoro
  • Jl. Mayor Salim Batubara
  • Jl. Laksamana Malahayati
  • Jl. Wolter Monginsidi
  • Jl. Cut Nyak Dien
  • Jl. Imam Bonjol
Angkot di Bandar Lampung
Angkot Tanjung Karang – Teluk Betung

10. Sukaraja – Panjang

Angkot dengan warna oranye ini membawa penumpang dari Terminal Sukaraja menuju Pelabuhan atau Terminal Panjang. Rute yang dilalui angkot satu ini yaitu melintasi pesisir Kota Bandar Lampung sepanjang jalan Yos Sudarso.

Angkot Sukaraja – Panjang

*** Angkot di Bandar Lampung kala itu memberlakukan tarif antara Rp. 3.000 hingga Rp. 5.000 per penumpang untuk sekali jalan.

Demikianlah sekelumit tentang Angkot di Bandar Lampung yang kini hanya menyisakan kenangan. Bagi penulis sendiri, artikel ini dibuat sebagai catatan untuk mengingat pahit manisnya sejarah ketika pernah menjadi supir angkot era 90an hingga tahun 2000 silam.

*** Artikel terbit 04 Oktober 2017, update 22 September 2022

error: Dilarang Copas, Konten Dilindungi !!!